Translate

Asal-Usul Boneka Kayu Pinokio (Pinocchio)

Kisah boneka kayu Pinokio (Pinocchio) yang dibuat oleh seorang tukang kayu di Florensia mungkin adalah kisah anak yang paling dikenal di seluruh dunia. Penelitian terbaru mengungkap bahwa kisah yang ditulis oleh Carlo Collodi 130 tahun lalu pada 7 Juli 1881 memiliki akar yang kuat dengan dunia nyata.


Kisah boneka kayu Pinokio (Pinocchio) yang dibuat oleh seorang tukang kayu di Florensia mungkin adalah kisah anak yang paling dikenal di seluruh dunia. Penelitian terbaru mengungkap bahwa kisah yang ditulis oleh Carlo Collodi 130 tahun lalu pada 7 Juli 1881 memiliki akar yang kuat dengan dunia nyata.

Menurut Alessandro Vegni, seorang ahli komputer, yang membandingkan kisah itu dengan peta sejarah, kisah Pinokio berseting di desa Tuscan di San Miniato Basso, yang terletak di pertengahan antara Pisa dan Florensia. Nama asli desa tersebut sebenarnya adalah "Pinocchio."

Kisah Geppetto dan boneka kayu pinusnya, dibuat berseri dalam majalah anak-anak Italia dengan judul La Storia di un Burattino (Kisah Seorang Marionette) pada tahun 1881, dan kemudian diubah menjadi buku dua tahun kemudian yang diberi judul "Petualangan Pinokio."

Dipercaya sebagai buku kedua, setelah Injil, yang paling awal diterjemahkan ke bahasa lain, novel itu menginspirasi ratusan edisi barunya, drama panggung, pernak-pernik dan film seperti film animasi Disney.

Namun detil-detil terbaru mengenai kota Florentina dalam kisah itu mengungkapkan detil baru yang menkajubkan tentang karya ikonik itu.

"Nama desa itu (San Miniato Basso) yang sekarang diberikan pada tahun 1924," ungkap Vegni. "Kami mengetahui dari rekaman sejarah bahwa desa itu aslinya 'Pinocchio,' kemungkinan dinamakan seperti nama sungai yang ada di dekat desa itu."

Collodi sudah pasti tahu desa itu. Ayahnya, seorang koki terkenal, hidup di dekat desa itu selama beberapa tahun. Pada tahun 1825, setahun sebelum kelahiran Carlo, ayahnya pindah dari kawasan Pinocchio ke Florensi untuk bekerja bagi Marquis Lorenzo Ginori Lisci.

Vegni percaya bahwa Collodi tak hanya mengunjungi San Miniato, tapi juga bertemu beberapa orang disana dan sangat mungkin ia menggunakan orang-orang itu untuk menginspirasi karakter-karakternya.

"Saat Geppetto menamakan bonekanya, ia berkata bahwa ia tahu seluruh keluarga Pinocchio: ayah Pinocchio, ibu Pinocchio, dan anak-anak Pinocchio. Penduduk asli San Miniato disebut Pinocchi atau Pinocchini."

Dimulai dari San Miniato, penelitian Vegni menunjukkan sejumlah kesamaan dengan kisah Collodi.

Terdapat "casa Il Grillo" (Rumah Jangkrik), sebuah bangunan pedesaan yang namanya mungkin merujuk pada Jangkring Yang Berbicara dan desa Osteria Bianca (Penginapan Putih) dimana pubnya masih ada yang Vegni percaya menginspirasi Penginapan Udang Merah dalam cerita.

Yang menarik, si Rubah dan Kucing yang bertemu dengan Pinokio nampaknya berhubungan dengan dua segi dalam peta: Rio delle Volpi (Sungai Rubah) dan dua rumah yang disebut "Rigatti" (berasal dari kata "gatti" yang berarti kucing-kucing).

Tak jauh dari situ, desa La Lisca (Tulang Ikan) bisa jadi menginspirasi alur kisah Pinokio yang ditelan oleh ikan paus. Yang pasti, nama-nama tempat itu memainkan peran ketika penulis Pinokio memilih nama penanya.

Teralhir dengan nama Carlo Lorenzini, sang penulis menggunakan nama Carlo Collodi seperti nama kampung halaman ibunya, Collodi, dekat Pistoia di Tuscany.

Namun tak semua orang setuju dengan klaim Vegni ini.
Menurut Gianni Greco dari Asosiasi Pinokio, Pinocchio berseting antara Florensia dan Castello, di sebuah kotak kecil di dekatnya.

"Penelitian ini menarik, tapi aku tidak percaya bahwa Lorenzini terinspirasi oleh San Miniato dan lingkungannya," kata Greco, yang memiliki koleksi besar pernak-pernik Pinokio, termasuk edisi pertamanya.

"Dia menghabiskan musim panasnya di Castello di villa saudara laki-lakinya dan disana dia menulis ceritanya. Di Castello dia bertemu Giovanna Ragionieri, seorang gadis pirang kecil denagn mata baru yang dikatakan menginspirasi karakter Peri Berambut Biru," kata Greco.

readmore »»  

Brushing Teeth with Right Hand Turns out DANGEROUS!!!

Our brain is divided into two halves (hemispheres), the right brain and left brain with different functions.



Right Brain
Right brain function in the development of eq (emotional quotient), as it equality, fantasy (imagination), creativity, shape or space, emotion, music and color, think laterally (parallel), intuitive thinking and feeling, unstructured, and tend not to think
things that are too detailed.
Right brain memory is long-term (long term memory).
If there is damage to the right brain in diseases such as stroke or a brain tumor, the brain function is impaired visual abilities and emotions for example.

Left Brain
The left brain is the driver IQ (intelligence quotient) as terms of differences, numbers, sequences, writing, language, calculation, analytical, mathematical, systematic, linear, orderly, step by step, and logic.
Left brain memory is short term (short term memory).
If there is damage to the left hemisphere there will be a disruption in the function of speech, language and mathematics.

Simply put, the right brain is a storehouse of creativity and spontaneity. While the left brain is the brain that likes to analyze and much consideration.

So what to do with brushing your teeth with your right hand? According to experts, most people in the world live with a greater reliance on left brain.
Why? From childhood we are taught in school arithmetic, logical thinking, language.
Few music lessons, painting etc.. This creates an imbalance, which is more dominant than the left brain right brain. Though we live need both to function optimally.

If so, the right brain potential will be weaker and weaker. To that end, all teachers, lecturers, mentors, trainers when teaching should be using the strategy involving the left and right brain students.

One of the activities that are simple for us adults to train the right brain is by brushing your teeth with your left hand.

Why the left hand?
The left hand is controlled by the right brain, while the right hand is controlled by the left hemisphere.

If you brush your teeth with your right hand, it is tantamount to adding unnecessary dominance on your left brain.
The danger is not it?

Another simple way is to get the items, write, open the door, holding the remote, move the mouse, typing on the cell phone, turn on the tv and other activities with his left hand.




readmore »»  

GAYA HIDUP PARA PELAJAR Cenderung Memicu Penyakit Kanker

JAKARTA–Gaya hidup para pelajar yang tidak sehat bisa membuat mereka mudah terserang penyakit, salah satunya kanker.


Ilustrasi/Myhealthnewsdaily

Merokok, jajan kue sembarangan, makan makanan yang tidak bergizi, sampai dengan membuang sampah tidak pada tempatnya, merupakan pemandangan sehari-hari dari gaya hidup para remaja.
“Perilaku gaya hidup seperti itu, bisa membuat seseorang mudah terserang penyakit kanker,” kata Prof. Nila Juwita Anfasa Moeloek, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Jumat (22/2), pada kegiatan sosialisasi bertema Hilangkan mitos penyakit kanker, dan dapatkan fakta, di SMAN 24 Jakarta.
Untuk itu, katanya, para pelajar harus bisa mengubah gaya hidupnya ke arah yang lebih sehat.
“Jangan tunggu sakit dulu, baru peduli pada kesehatan. Kebiasaan ini harus dimulai sejak dini dari anak-anak,” ungkapnya di hadapan ratusan pelajar dalam rangkaian Peringatan Hari Kanker Sedunia 2013.
Staf Khusus Presiden bidang MDG’s ini, juga menuturkan bahwa gaya hidup tidak sehat yang masih banyak diterapkan masyarakat, bisa memicu timbulnya berbagai penyakit, tak terkecuali penyakit kanker.
Banyak jajanan tidak sehat yang dikonsumsi anak-anak bersifat karsinogen, yaitu dapat memicu sel-sel menjadi kanker.
Seseorang yang biasa merokok, ujarnya, dapat terserang kanker paru. Bagi yang menggunakan produk kometika yang tidak aman, bisa menyebabkan kanker kulit karena menggunakan produk yang tidak aman.
“Kanker hati bisa timbul akibat sering konsumsi minuman beralkohol. Belum lagi jenis kanker lainnya yang didapat dari jajan sembarang,” ungkapnya.
Dia mengatakan membuang sampah di tempat sembarang atau di sungai, selain menyebabkan banjir, juga berdampak pada munculnya berbagai penyakit kulit, yang jika tidak ditangani dengan baik, bisa menimbulkan kanker kulit.
Untuk itu, lanjutnya, tidak merokok, melakukan olahraga teratur, tidak minum alkohol, dan membentuk kebiasaan makan dengan asupan nutrisi yang sehat, dapat mencegah seseorang dari munculnya penyakit.
Dia berharap melalui edukasi kanker di sekolah, dapat menurunkan tingkat kematian dini akibat kanker dan penyakit tidak menular lainnya. Meluasnya pengetahuan yang benar, berikut tumbuhnya kesadaran untuk bersikap antisipatif terhadap kanker, akan membawa perubahan ke arah kondisi yang lebih baik.
“Kita harus mulai peduli. Apalagi di zaman canggih sekarang ini, harus banyak mencari informasi. Memperbaiki kebiasaan makan sehat, dan meningkatkan aktifitas fisik, dan menjaga berat badan ideal, dapat mencegah sekitar sepertiga dari penyakit kanker yang paling umum terjadi, ” papar Nila. (Kabar24/aw)

Sumber : http://www.kabar24.com/index.php/gaya-hidup-para-pelajar-cenderung-memicu-penyakit-kanker/




readmore »»  

Mengapa Kita Bisa Menguap???

Setiap orang pasti akan pernah menguap tapi taukan anda apa yang membuat kita bisa menguap? alasan apa yang membuat kita menguap? dan kenapa kita bisa menguap?. Sebagian besar spesies vertebrata, bahkan burung dan ikan, juga menguap, atau paling tidak melakukan sesuatu yang sangat mirip dengan menguap. Tetapi mekanisme fisiologi, nilai dan ketahanan hidupnya masih tetap misterius.
Setiap orang pasti akan pernah menguap tapi taukan anda apa yang membuat kita bisa menguap? alasan apa yang membuat kita menguap? dan kenapa kita bisa menguap?. Sebagian besar spesies vertebrata, bahkan burung dan ikan, juga menguap, atau paling tidak melakukan sesuatu yang sangat mirip dengan menguap. Tetapi mekanisme fisiologi, nilai dan ketahanan hidupnya masih tetap misterius.

Sejarahnya Pada abad ke-4 sebelum Masehi, Hiprocrates mengatakan bahwa menguap adalah membuang "udara buruk" dan meningkatkan "udara baik" di otak. Pandangan modern berdasarkan teori itu adalah menguap membantu meningkatkan kadar oksigen di dalam darah dan mengurangi karbondioksida. Jika ini benar maka orang akan banyak menguap ketika berolahraga. Dan orang-orang yang mengalami penyakit paru dan jantung, yang sering mengalami kekurangan pasokan oksigen pada otaknya, akan lebih banyak menguap dibandingkan semua orang lain.

Para periset telah memapar orang-orang sehat dengan campuran gas yang mengandung karbondioksida dalam kadar tinggi dan menemukan bahwa itu tidak menambah menguap. Malah sebenarnya, tidak ada kajian yang menunjukkan perubahan kadar oksigen di otak yang disebabkan oleh menguap. Dengan kata lain, pengamatan dan eksperimen menunjukkan bahwa cara terbaik untuk meningkatkan kadar oksigen didalam darah bukanlah dengan menguap, tetapi dengan bernapas cepat.

Menguap memang paling sering terjadi sebelum dan sesudah tidur, dan perasaan mengantuk biasanya disertai dengan peningkatan menguap. Jadi mungkin menguap menolong kita untuk tetap terjaga. Para periset menguji hipotesis ini dengan membuat orang-orang yang ikut dalam percobaan menguap lalu mengamati aktivitas otaknya dengan ensefalografi (EEG) disaat mereka menguap. (EEG) tidak menunjukkan bukti bahwa menguap menunjukkan kesiagaan otak atau sistem saraf pusat.

Beberapa periset mengatakan hal sebaliknya - bahwa menguap menurunkan kesiagaan dan membantu kita agar lebih mudah tertidur. Tetapi meskipun menguap dan mengantuk terjadi bersamaan, tidak ada eksperimen yang menunjukkan hubungan sebab-akibat diantara keduanya.

readmore »»  

Mengapa 1 Menit = 60 Detik


Pernahkah kita bertanya tanya dan penasaran mengapa, 1 menit harus 60 detik, dan 1 jam 60 menit, kenapa harus 60 ? Ternyata ada sejarahnya lho.
Simak penjelasan lengkapnya..



Bilangan 60 digunakan untuk menyatakan waktu, sejam 60 menit, semenit 60 detik. Bilangan 60 ini digunakan pertama kali oleh bangsa Sumeria, jadi mereka berhitung dengan basis 60 atau disebut juga Sexagesimal.

Alasan kenapa digunakan bilangan 60 adalah bilangan ini bilangan terkecil yang bisa dibagi oleh enam angka pertama yaitu: 1,2,3,4,5,6.

Jadi dengan mudah kita bisa terbayang: 1/2 jam = 30 mnt, 1/3 jam = 20 menit, 1/4 jam = 15 menit, dst. Bayangkan kalau satu jam = 100 menit, berarti 1/3 jam = 33,333 mnt??? Kalo kata orang, itu ngga bunyi.
Kalo kata matematisnya, 60 itu highly composite number, atau bilangan yang angka pembaginya/faktornya banyak, yaitu 1,2,3,4,5,6,10,12,15,20,30,60.

Detik
Detik atau second adalah satuan waktu dalam SI (Sistem Internasional, lihat unit SI) yang didefinisikan sebagai durasi selama 9.192.631.770 kali periode radiasi yang berkaitan dengan transisi dari dua tingkat hyperfine dalam keadaan ground state dari atom cesium-133 pada suhu nol kelvin.

Dalam penggunaan yang paling umum, satu detik adalah 1/60 dari satu menit, dan 1/3600 dari satu jam.

Sejarahnya
Pada awalnya, istilah second dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "second minute" (menit kedua), yang berarti bagian kecil dari satu jam. Bagian yang pertama dikenal sebagai "prime minute" (menit perdana) yang sama dengan menit seperti yang dikenal sekarang.

Besarnya pembagian ini terpaku pada 1/60, yaitu, ada 60 menit di dalam satu jam dan ada 60 detik di dalam satu menit.

Ini mungkin disebabkan oleh pengaruh orang-orang Babylonia, yang menggunakan hitungan sistem berdasarkan sexagesimal (basis 60).

Istilah jam sendiri sudah ditemukan oleh orang-orang Mesir dalam putaran bumi sebagai 1/24 dari mean hari matahari. Ini membuat detik sebagai 1/86.400 dari mean hari matahari.

Di tahun 1956, International Committee for Weights and Measures (CIPM), dibawah mandat yang diberikan oleh General Conference on Weights and Measures (CGPM) ke sepuluh di tahun 1954, menjabarkan detik dalam periode putaran bumi disekeliling matahari di saat epoch, karena pada saat itu telah disadari bahwa putaran bumi di sumbunya tidak cukup seragam untuk digunakan sebagai standar waktu.

Gerakan bumi itu digambarkan di Newcomb's Tables of the Sun (Daftar matahari Newcomb), yang mana memberikan rumusan untuk gerakan matahari pada epoch di tahun 1900 berdasarkan observasi astronomi dibuat selama abad ke-18 dan 19.

Dengan demikian detik didefinisikan sebagai 1/31.556.925,9747 bagian dari tahun matahari di tanggal 0 Januari 1900 jam 12 waktu ephemeris.

Definisi ini diratifikasi oleh General Conference on Weights and Measures ke sebelas di tahun 1960. Referensi ke tahun 1900 bukan berarti ini adalah epoch dari mean hari matahari yang berisikan 86.400 detik. Melainkan ini adalah epoch dari tahun tropis yang berisi 31.556.925,9747 detik dari Waktu Ephemeris.

Waktu Ephemeris (Ephemeris Time - ET) telah didefinisikan sebagai ukuran waktu yang memberikan posisi obyek angkasa yang terlihat sesuai dengan teori gerakan dinamis Newton.

Dengan dibuatnya jam atom, maka ditentukanlah penggunaan jam atom sebagai dasar pendefinisian dari detik, bukan lagi dengan putaran bumi.

Dari hasil kerja beberapa tahun, dua astronomer di United States Naval Observatory (USNO) dan dua astronomer di National Physical Laboratory (Teddington, England) menentukan hubungan dari hyperfine transition frequency atom caesium dan detik ephemeris.

Dengan menggunakan metode pengukuran common-view berdasarkan sinyal yang diterima dari stasiun radio WWV, mereka menentukan bahwa gerakan orbital bulan disekeliling bumi, yang dari mana gerakan jelas matahari bisa diterka, di dalam satuan waktu jam atom.

Sebagai hasilnya, di tahun 1967, General Conference on Weights and Measures mendefinisikan detik dari waktu atom dalam International System of Units (SI) sebagai

Durasi sepanjang 9.192.631.770 periode dari radiasi sehubungan dengan transisi antara dua hyperfine level dari ground state dari atom caesium-133.

Ground state didefinisikan di ketidak-adaan (nol) medan magnet. Detik yang didefinisikan tersebut adalah sama dengan detik ephemeris. Definisi detik yang selanjutnya adalah disempurnakan di pertemuan BIPM untuk menyertakan kalimat

Definisi ini mengacu pada atom caesium yang diam pada temperatur 0 K. Dalam prakteknya, ini berarti bahwa realisasi detik dengan ketepatan tinggi harus mengkompensasi efek dari radiasi sekelilingnya untuk mencoba mengextrapolasikan ke harga detik seperti yang disebutkan di atas.

Setiap orang wajib tahu waktu, oleh karena itu mari kita pelajari konversi atau perubahan waktu berikut ini:

1 Detik = Sama Dengan Seper 60 Menit (1/60 Detik)
1 Menit = Sama Dengan 60 Detik
1 Jam = Sama Dengan 60 Menit
1 Jam = Sama Dengan 3.600 Detik
1 Hari = Sama Dengan 24 Jam
1 Hari = Sama Dengan 1.440 Menit
1 Hari = Sama Dengan 86.400 Detik
1 Minggu = Sama Dengan 7 Hari
1 Bulan = Sama Dengan 28 Sampai 31 Hari
1 Bulan = Sama Dengan 4 Minggu
1 Caturwulan Atau Cawu = Sama Dengan 4 Bulan
1 Semester = Sama Dengan 6 Bulan
1 Tahun = 365 Sama Dengan Hingga 366 Hari
1 Tahun = Sama Dengan 12 Bulan
1 Dasawarsa = Sama Dengan 10 Tahun
1 Abad = Sama Dengan 100 Tahun

Silahkan di Share ke teman lainnya jika dirasa bermanfaat :)

readmore »»  

Asal Usul Mata Uang Indonesia Rupiah

Pernah berpikir mengapa mata uang Indonesia harus Rupiah? Pasti Anda pernah tersirat di pikiran akan hal ini. Nahh.. Kali ini mari kita bahas ulasan mengenai asal usul rupiah yang notabene menjadi nama mata uang Indonesia.


Perkataan “rupiah” berasal dari perkataan “Rupee”, satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Sejak tahun 1818, diperkenalkan mata uang Gulden Hindia-Belanda. Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia II, dengan nama rupiah Hindia Belanda. Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang Rupiah Jawa sebagai pengganti.

Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.
Pada 8 April 1947, Gubernur Propinsi Sumatera mengeluarkan rupiah URIPS-Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatera.

Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.

Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto.

Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi.

Satuan di bawah rupiah

Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan gulden Hindia Belanda, sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku di masa kolonial. Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.

*sen, seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen)
*cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa
*peser, setengah sen
*pincang, satu setengah sen
*gobang atau benggol, dua setengah sen
*ketip/kelip/stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya)
*picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya)
*tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen)

Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah ? tali.

Satuan di atas rupiah

Terdapat 2 satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi.
Ringgit, dua setengah rupiah (pernah ada koin pecahannya)..
Kupang, setengah ringgit.

readmore »»  

Ini dia Asal-Usul Bakso


Pada akhir Dinasti Ming (awal abad ke-17) di Fuzhou, ada seorang pria bernama Meng Bo, tinggal di sebuah desa kecil. Dia berkepribadian baik dan berbakti kepada orang tuanya. Bakti Meng Bo pada ibunya sangat diketahui oleh para tetangga. Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua sudah tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa makan sesuatu yang agak keras. Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali makan daging.


 

Pada akhir Dinasti Ming (awal abad ke-17) di Fuzhou, ada seorang pria bernama Meng Bo, tinggal di sebuah desa kecil. Dia berkepribadian baik dan berbakti kepada orang tuanya. Bakti Meng Bo pada ibunya sangat diketahui oleh para tetangga. Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua sudah tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa makan sesuatu yang agak keras. Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali makan daging.

Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging lezat lagi. Sepanjang malam duduk, memikirkan bagaimana mengolah daging yang bisa dimakan oleh ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, timbul idenya.

Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging dengan cara yang digunakan tetangganya dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah. Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat. Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya.

Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya baksonya yang lezat, tapi juga mudah untuk dimakan. Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat makan daging lagi.

Kisah berbaktinya Meng Bo pada ibunya beserta resep baksonya, cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Penduduk berdatangan untuk belajar membuat bakso lezat pada Meng Bo.

readmore »»